Selasa, 20 Juli 2010

Pelangi di jendelaku

Hujan masih menyisakan gerimis kecil , Sedikit dingin yang tersisa menuntun ingatku membalik kembali, lembar demi lembar foto-foto lama.

Lebaran di musim hujan 2004 lalu yang memaksaku hanya bisa duduk dibalik jendela, melepas pandang pada gemerintik yang menyapa rerumput yang tertunduk malu, berkilau tertimpa cahaya matahari senja yang mulai menguak dibalik mendung. Kabut seolah mengalah, berlalu membawa gerimis.. Senjapun benderang menghias pelangi dibalik bukit, yang kupandangi takjub di balik jendela. Yang memaksaku berterima kasih pada hujan. Yang menyisakan titik-titik airnya yang menanti cahaya matahari jatuh, terpancarlah spektrum cahaya membias batas cakrawala. Indahnya fenomena alam terbentang. Aku segera beranjak mengambil camera untuk menjeprat jepret goresan kuas sang Raja.



hm..bukan jepretan yang bagus,
tapi setidaknya aku bisa mengabadikan lukisan langit senja
di balik jendelaku




Masihkah akan kutemui pelangi ini dibalik jendela yang sama..?




Jendela rumah yang kutinggalkan dengan luka, banyak hal kupandangi dari sana
Kepergianmu, kedatanganmu, hingga pelangi senja itu.



Dan kini hanya bisa kupandangimu dari jendela masa depanku,
yang merekam semua kenangan yang pernah kuintip dari jendela itu,
rumah masa kecilku, desaku nan elok..senyum-senyum penuh cinta,
rumah yang penuh warna, meski hanya kita kunjungi sekali setahun..
yang dulu masih jadi tempat berkumpul kita ketika lebaran tiba,




dan inilah pelangi terakhir yang kusaksikan dari jendelamu....
entah kapan lagi, bisa kujejak kembali....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar