Sabtu, 27 November 2010

Sebut namaku dalam doamu


Tawaku terhenti pada senyum kecut
Tak jelas bentuknya dalam nada
yang kucoba mainkan dengan indah
Melantun tenang
Meredam lautan gemuruh
Gelombang kekuatiran mendera rasa
Terombang ambing dalam pekat
arah tak tentu

Tanyamu menghentak sadar,
takutku bergayut di langit langit
Gemetar dalam bisu
Terpuruk gamang dlm hentak langkah tak pasti
Tersimpan rapi pilu
Dalam rangkaian kata terbaik, berpoles sedikit kebohongan
harus kupersembahkan
Meski satu butir mengalir
dalam sumbang suara yg tak jelas
kau tangkap warnanya.

Wahai...tenanglah..
dalam cemasku mengapung memasung jujur
Meredam cemasmu, dalam langkahku yang merapuh
dalam semak duri melukai kakiku
Menapaki jalan bukit berbatu, terkadang menurun terjal
ranting yang kupegang patah
Menggulirkan tubuhku di daratan hampa
Terpaku diam menatap senyap
dengan sungging senyum tak berbentuk

maaf ibu..
harus kurangkai semua ini, dalam karangan bunga warna warni
Agar terlihat indah d matamu.
Dalam nada turun naik merdu
agar nyaman di telingamu
Karena tak inginku..
senyummu hilang dengan semua ini..
Tenang...tenanglah...
Sebut saja namaku dalam doamu..

clgn, 17/3/10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar