Sabtu, 16 Oktober 2010

Potret -potretmu

Hari ini aku terpaku di hadapan potretmu
Selaksa gemuruh bernyanyi pilu menatap senyum hambar terpatri
Garis-garis luka bergayut di tepian senyummu
Tertangkap nanar di sinar matamu
Padahal ini adalah potret terbaik dari seribu potret
Yang kupungut sepanjang perjalananku
Sampai di detik ini.

Hari ini kuusapi liku-liku wajah-wajahmu.
Kusandingkan kalian dalam bingkai berbunga
Yang baru usai kusatukan tadi malam
Dalam satu lembar kertas, nyata di tanganku
Tapi semu di yang sebenarnya...
Jangan memarahi kelakuanku, jika diam-diam
Kumimpikan kalian bersanding layaknya
Raja dan Ratu sehari dahulu..

Tadi malam, sehabis daya kutambali
Kerutan-kerutan di wajah-wajahmu,
Dengan selaksa rindu kualirkan di ujung kuas
Harapku, menyatu di wajah-wajahmu.
Merasai segenab jiwaku yang lelah menyatukan kalian
Di kehidupanku, dan pada akhirnya aku berhenti
Karena tetap saja di atas kertas ini wajah-wajahmu
Kaku, seolah tak rela kusatukan kalian...
Meski hanya di satu kertas saja...
Ah..



Pku, 16/10/10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar