Jumat, 01 Oktober 2010

Di satu senja di bukit berlapis kabut



Disinilah aku waktu itu, di satu senja dilereng bukit, tatkala matahari menjatuhkan kilaunya dibalik bukit berlapis-lapis diselimuti kabut. Nun dibawah sana, hamparan pesona tergolek. Rumah-rumah di tengah rimbunan. Tenang menyimpan kesunyian, juga rumahku. Tergeletak dalam kenangan menjemput rindu dalam tarian bocah mungil yang senantiasa berkicau memecah kesunyian seiring nyanyian burung-burung.

Hamparan ini tetap elok, meski pematang telah berganti jalanan berbatu. Gurun tempatku bermain layangan juga telah berganti kebun tomat. Dari sini aku berlarian mengitari setiap sudut waktu dan jejak yang kuukir dibawah sana. Disana ada pematang yang menggelincirkan aku bermandikan lumpur. Disana ada pohon jambu yang hampir mematahkan tanganku. Disana ada banyak cerita, yang seperti berebut mengukir kertas putihku dengan aneka warna pelangi, juga abu-abu.

Disinilah aku waktu itu, di satu senja di lereng bukit berlapis kabut, merekam hamparan elok ini. Yang entah kapan bisa kujejak lagi....









Tidak ada komentar:

Posting Komentar