Aku mendengarkan saja
Jangrik-jangkrik itu bergembira
Entah apa yang dikatakannya
Begitu riuh,,,
Mungkin sebuah puisi parau untuk sang kekasih
Yang ia rangkai seadanya
Sesekali ia diam, senyap sejenak
Untuk kemudian kembali meneriakkan puisi parau
Barangkali Sang kekasih tersipu,
Atau hanya diam
Sebab malam begitu pekat memagut
Tak jelas rona wajahnya
Tiba-tiba aku ingin mengerti bahasanya
Bagaimana ia menyatakan cinta
Begitu lugas dan sederhana
Tak peduli sang kekasih diam tak bersuara
Tetap saja suaranya gemuruh
Melantunkan puisi parau
Pku, 28/1/11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar