Kamis, 29 Juli 2010
Kugandeng Tangan GaibMu
Aku ingin mengikutiMu betapa pun jauh
Perjalanan yang bakal mengasyikkan
Menyeberangi laut, menjelajah awan,
menembus langit dan bintang-bintang
Kugandeng tangan gaibMu, dingin pun menjalar,
merasuk kesegenap nadiku,
mengalirkan cinta, meneteskan kasih
Dalam pelukanMu aku terlena
Gemuruh yang aku dengar, adakah suaraMu?
Gemersik daun bergeser aku memanggilMu
Gema yang berputar-putar mengurung mencekam
Aku merasa terpencil sendirian
Getaran di dalam dada turun satu-satu
Bencana demi bencana telah kulewati
Jiwa raga kupasrahkan hanya kepadaMu
Di sinikah, di bukit ini kita 'kan bertemu?
Aku hanya ingin bertanya dan butuh jawaban
untuk mengubur segala kekacauan
Di simpang jalan aku harus memilih
berhenti ataukah kulanjutkan
Gemuruh yang aku dengar, adakah suaraMu?
Gemersik daun bergeser aku memanggilMu
Gema yang berputar-putar mengurung mencekam
Aku merasa terpencil sendirian
Getaran di dalam dada turun satu-satu
Bencana demi bencana telah kulewati
Jiwa raga kupasrahkan hanya kepadaMu
Di sinikah, di bukit ini kita 'kan bertemu?
Aku hanya ingin bertanya dan butuh jawaban
untuk mengubur segala kekacauan
Di simpang jalan aku harus memilih
berhenti ataukah kulanjutkan
Kugandeng Tangan GaibMu
oleh: Ebiet G. Ade
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar